“Oya, soal kejadian di hotel ***”. Om Rudi melepaskan jabatan tangan mereka. Bokep asia Cinta tidak berada dalam lingkungan yang memungkinkan untuk menjerumuskannya kepada profesi tersebut. healty life?”, Om Ridwan tersenyum. “Sebutin saja harganya…”.“Cinta gak mau nerima uang Om”. Om Ridwan pun terlihat tegang menunggu jawaban gadis cantik itu. Matanya melirik lagi ke arah laki-laki paruh baya yang duduk beberapa meter didepannya. Ucapan terakhir Om Ridwan membuatnya sedikit ragu. Hal ini dikarenakan, nomor ponsel ini hanya ia gunakan untuk menerima booking-an. “Makasi ya Om”, Cinta hanya bisa melempar senyuman. “Sudah bab berapa?”. Akhirnya Cinta melihat seorang laki-laki yang melambai ke arahnya. Seperti layaknya ‘klien’ berumur lainnya, Om Rudi tidak sejago bicaranya ketika beradu diatas ranjang. Insting kewanitaannya langsung bereaksi kalau ini bukanlah sekedar telepon menanyakan kabar. “Cinta udah di lobi nih Om”. Om Ridwan tersenyum lebar. Memang ia tidak bisa begitu saja menuduh Cinta demikian. “Bu-bukan gitu Ta, bukan.. Gadis itu lalu membalikkan tubuhnya dan melihat Rido sudah hampir selesai memakai kembali pakaiannya. “Loh terus?”, Om Ridwan terheran. Baik Cinta maupun Felisia sudah saling mengenal keluarga masing-masing dengan sangat