Pada suatu sore saya dan Martin mampir ke tempat penjualan Komputer milik rekan usaha kami juga. Bokep China Nafas kami berdua terengah-engah dan kamipun menghentikan gerakan sambil berciuman sampai lama. Saya menusukkan burung saya makin lama makin ke dalam dan semakin cepat frekuensinya. “Wah seru banget nih kalau kita mainnya pake aturan baru.” Kata Jefri. Sambil terus menjilati kemaluannya yang semakin membasah itu, saya mendudukkan Mona di pinggiran bak mandi agar Mona terasa nyaman. “Biasa, gue kan sekarang lagi sibuk, nah kebetulan mampir. “Kalo gue sih ok-ok aja, gimana lu, Tin ?” Tanya saya ke Martin. “Seperti ini?” Tanya saya pura-pura polos sambil mencoba mengarahkan burung saya ke kemaluannya yang masih sempit itu. “Wah seru banget nih kalau kita mainnya pake aturan baru.” Kata Jefri. Di dalam cerita ini saya mengubah nama dan settingnya untuk menjaga identitas asli orang-orang yang terkait di dalam cerita ini tanpa mengurangi jalannya cerita.Semuanya dimulai ketika saya masih menjalani usaha jual-beli komputer. Saya dan Mona bermesraan di Sofa tidak menghiraukan keberadaan teman-teman yang lain sampai ahirnya Jefri dan Martin mengajak pulang karena saat itu
