Tiga Serangkai Panas Dengan Keluarga Tiri

Langkahku semangat lagi. Kring..!Mbak Wien, telepon. Bokep jepang Hidungnya tidak mancungtetapi juga tidak pesek. Dia mau pulang dulu ngeliat orangtuanya sakit katanya sih begitu, kata Wien.Setelah beberapa lama menyodoknya, Terus dong Yang.Auhh aku mau keluar ah.., Yang tolloong..! Aku masihmematung. Hariitu memang masih pagi, baru pukul 11.00 siang, belumada yang datang, baru aku saja. Ya nggak apaapa, katanya menjawab telepon.Siapa Mbak..? ujarnya.Ia hanya mengelus tanpa tenaga. Comeon lets go! Pasti terburuburu. Esoknya,dari rumah kuitungitung waktu. Ya nggak apaapa, katanya menjawab telepon.Siapa Mbak..? Lalu ngomong apa? Iamenyenggol kepala juniorku. Aku memandang ke arah lainmengindari adu tatap. Tetapi,bayangan itu terganggu. Haruskahkujawab sapaan itu? Wajahkumerah padam. Lihat saja ia sudah separuh berlutut mengarahpada Junior. Kerjaan hari ini sudahkugarap semalam. Yes.., akhirnya. Tapi belumbegitu lama ia pindah ke betis.Balik badannya..! Masak tidak ada yang bisadibicarakan.

Tiga Serangkai Panas Dengan Keluarga Tiri

Related videos