Kami dibiarkannya berpuas-puas menikmati sesi menyusu kali ini.Mang Narko terus melakoninya semua itu selama lima belas menit ke depan.Plok! Bokep asia Tektur daging k0ntolnya begitu kentara terasa menyentuh seluruh dinding pangkal memekku yg dipenuhi oleh jutaan picu bom kenikmatan.“Wuiiihh.. Jikapun ada itu hanya sebuah perdebatan kecil yg langsung terselesaikan saat itu juga. Lalu setelah itu mang Narko-pun rebah menyamping di belakangku. Ia kembali melepas ‘pipis enaknya’ bersamaan dengan kenikmatanku. Hatiku berdetak kencang ingat jika di dalam situ ada sebuah benda dasyat yg kulihat tadi malam yg membuat mbak Siti terpekik-pekik keenakan.Malam harinya setelah mengerjakan PR-ku aku ditemani mbak Siti menonton film di kamarku. “Ini kang..Si non takut kalau sampai bunting.”Mendengar itu mang Narko jadi ikut terkekeh-kekeh sambil memperlihatkan deretan gusi tanpa gigi palsunya.“Gini Non. Tapi wajahnya tak menjauh dari tubuhku. Kejadian barusan selalu terbayang di pelupuk mataku. “Idihhh mbak!. Jelas pembicaraan itu tengah membahas diriku.“Aku tahu nduk. Kasihan si non. Mau ndak?”
“A..paaa?! Bola testisnya terlihat menggembang dan mengempis kuat. “I.yyaa Maang enakk..bangett!!”rintihku tanpa malu mengakuinya.Rasa ingin tahuku sungguh setimpal dengan resiko yg kuambil.
