Padahal aku tidak memintanya.“Nama kamu bagus”, aku memuji hanya sekedar berbasa-basi saja.“Eh, boleh nggak aku panggil kamu Mas Angga?, Soalnya kamu pasti lebih tua dariku”, katanya meminta.Aku hanya tersenyum saja. Tidak terasa sudah cukup jauh juga meninggalkan rumah.Dan kakiku sudah mulai terasa pegal. XXX Hindi Membuat batanganku menjadi sedikit sakit dan nyeri. Tanpa diduga sama sekali, justru Ria yang mengajak pulang lebih dulu.“Mobilku di parkir disana..”, katanya sambil menunjuk deretan mobil-mobil yang cukup banyak terparkir.“Kamu bawa mobil..?”, tanyaku heran.“Iya. Sudah tidak enak lagi berjalan di bawah siraman teriknya mentari. Aku benar-benar terkejut, tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Bentuk kakinya juga indah. “Lalu, ketiga cewe binal itu..”, tanyaku lagi. Cepat-cepat aku menjawab dengan agak gelagapan juga. Aku langsung mencegat dan meminta supir taksi mengantarku pulang ke rumahku.Di dalam perjalanan pulang, aku mencoba merenungi semua yang baru saja terjadi. Tapi dengan kedua tangan terikat dan kakiku juga terentang diikat, tidak mudah bagiku untuk melepaskan diri.
