Mau lagi..?” tanyaku. Desi porn Kulihat dia begitu nikmat merasakan burungku ada dalam vaginanya.Dia jepit pinggangku dengan kedua kakinya untuk membantuku menekan batang burungku yang sedari tadi masih terus mengocok lobang vaginanya.“Aku nggak kuat, Do..” desah ibu mertuaku. “Udah ya.. Kemudian ditariknya kepalaku dan melumat bibirku dengan panas. Dia balas ciumanku dengan mesra, aku melihat tipe Ibu mertuaku bukanlah tipe yang haus akan seks, dia haus akan kasih sayang. Kami ngobrol sampai istriku datang dan ikut gabung ngobrol dengan kira berdua.Malam itu, jam 11.30 malam aku keluar kamar untuk minum, kulihat TV masih menyala dan kulihat Ibu mertuaku tertidur di depan TV. Tetapi untuk menutupi kebingunggannya kucium tengkuk lehernya dan menjilati kupingnya. Badanku menekuk, meliuk dan bergetar-getar menahan gejolak yang tak tahan kurasakan. Ibu mertuaku memelukku dengan kencang tapi lembut. Kuambil sabun dan kugosok badanku dengan sabun mandi. Kali ini aku benar-benar melihat semuanya, payaudaranya masih sedikit mengencang, badannya masih bersih untuk seumurannya, kakinya masih bagus karena sering senam dengan teman-teman arisannya.Kuraba dan kuusap semua badannya dari pangkap paha sampai ke payudaranya.