Karena itu aku membatalkan rencanaku untuk pergi ke salon dan jadi pergi ke dokter. Bokep China “aahhh,,,teeruusss,,”, desahku karena memang terasa nikmat. “yang bener nih?”, tanya Tomang keheranan mendengar kata-kata itu keluar dari bibir mungil seorang gadis cantik sepertiku. Selama terus menggenjotku, tangannya meremas-remas kedua payudaraku dan memilin-milin putingku, juga dia terus mencumbuku seolah aku kekasihnya yang sudah berpuluh-puluh tahun tak bertemu. Kemudian, Wawan menyeruput habis cairan yang mengalir keluar dari vaginaku tanpa menyisakannya. “wajar dong, gue cowok normal biarpun agak fenimim”. “berani-beranian, dia nembak lo, emang dia gak ngaca apa?”. Aku apit kepala orang tua itu dengan kedua paha putihku sehingga kepalanya benar-benar terjepit di selangkanganku. “yang bener nih?”, tanya Tomang keheranan mendengar kata-kata itu keluar dari bibir mungil seorang gadis cantik sepertiku. Wawan seperti serigala yang kelaparan melihat bentuk vaginaku yang sangat bagus dan dalamnya masih merah merekah. Itulah sebabnya aku tidak mau menerimanya menjadi pacarku, yah aku memang tidak mempermasalahkan wajahnya yang jelek, culun dan jerawatan itu. Tapi dengan menenangkan hatiku, aku bisa melewati malam itu tanpa mimpi buruk.
