Kupandangi bola matanya yang indah, “Aku sayang Kamu, Santi.”
Santi memelukku tambah erat. XXX Hindi Apa lagi waktu doggy style, goyangan pantatnya sungguh nikmat sekali. Aku mengusap rambutnya yanglebat, perlahan kukecup keningnya, dan terus matanya. Dia sudah mau kuajak menonton, bahkan dia mengakui bahwa dia membutuhkan diriku dan tidak mau berpisah dariku.Di dalam gedung bioskop yang remang-remang, dia menangis di dadaku. Dan sampai film habis, Santi sudah pasrah berada di pelukanku, namun aku masih bersabar meskipun senjataku sudah membengkak dan mengeras. Aku hampir tidak tahan. Dan sampai film habis, Santi sudah pasrah berada di pelukanku, namun aku masih bersabar meskipun senjataku sudah membengkak dan mengeras. Aku menganggapnya sebagai pacar, perhatian dan kasih sayang aku berikan padanya sebagaimana layaknya orang pacaran. “Kak..! “Aku sebenarnya lebih Sayang Kamu, tapi realitanya Dia istriku yang harus Aku sayangi juga.”
Santi mengangguk, mungkin merasa puas dengan jawabanku.“Sudahlah, jangan dibicarakan lagi, yang penting kita nikmati malam ini bersama, ok..?”
Aku segera membelokkan mobilku memasuki sebuah hotel di pinggiran kota Jakarta.