Dodi langsung menerkam dan menciumi bibirku. XXX Hindi Kami menyewa sebuah kamar di hotel kecil. Perlahan Dodi menekan penisnya ke dalam duburku. “Kenapa, Ma? Jangan, sayang!” kataku.“Akan aku lakukan, Ma!” katanya sembari terus mengulum bibirku dan mempermainkan lidahnya. Aku ingin dibelai. Kami membersihkan diri. Izinkan aku mengurusmu,” katanya lembut. Kami maju bersama. Kita harus menjaga keadaan. Tapi izinkan aku mencintaimu seumur hidupku,” katanya.“Tapi bukan begitu caranya, sayang.”“Inilah cara terbaik buatku, Ma. Aku dipeluknya dan mengecup bibirku. Kemudian dia memberiku dua sendok makan ramuan itu yang dibungkus pakai kertas. Aku menyayangi Mama.”
“Tapi…”Kembali Dodi mencium bibirku dan memelukku erat sembari terus mengelus-elus buah dadaku. Aku yakin, yang memencet bel itu adalah Dodi, anakku. Sakit!” bisik Dodi.Aku menyadarinya. Dibopongnya aku kembali ke kamar tidurku. Pelukan yang tak pernah aku rasakan dari almarhum suamiku. Dodi sudah mulai keluar rumah mencari pekerjaan. Dodi menggenjotku dari atas. Rambutku dielus-elusnya sampai nafasku kembali tenang dan normal.Perlahan Dodi menarik penisnya dan memompanya kembali secara perlahan berulang-ulang dan berulang. Aku sudah tak mampu menahan nikmatku. Dodi menggenjotku dari atas.
