Dan percakapan pun berlanjut di via telepon (setelah bertukaran no hp) untuk membahas waktu dan tempat dimana kita akan saling memuaskan hasrat kita. Desi XXX Desahan keraspun ikut terdengar keluar dari mulutku.Tak berapa lama kemudian, akhirnya jebol juga pertahananku di memeknya. “ahhhhhh… terus bang, terus” kata Siska dengan mata terpejam dan menengadah menikmati aksiku di kedua payudaranya. Aku sangat ingin merasakan kontolku masuk dan dijepit bibir tipisnya. Akupun bingung dan bertanya-tanya, mengapa dia nunggu diparkiran ya? Aku : hy juga…. “wah,,,,” Cuma itu gumanku dalam hati melihat bongkahan pantatnya yang padat terpampang dihadapanku.“Ayo bang, kok malah bengong?” Tegurnya membuyarkan lamunanku dan akhirnya manggut-manggut mengulangi ronde persetubuhan kami. Dan kata sepakat pun aku ucapkan.Keesokan harinya, 13:00 wib. Aku remas-remas toketnya dengan gemes dibalik bajunya itu.Aku pun memintanya melepaskan jilbab dan pakaiannya ditengah nafasnya yang berpacu cepat saat berciuman hangat denganku. Aku tertawa terbahak-bahak, “Dasar Hotel mesum” kataku di sela tawaku.Tak berapa lama terdengar suara pintu dibuka dan suara Siska memanggilku. “Hmm. Aku remas-remas toketnya dengan gemes dibalik bajunya itu.Aku pun memintanya melepaskan jilbab dan pakaiannya ditengah nafasnya yang berpacu cepat
