Saya hanya mampu mengusap lembut rambutnya. and what about her marriage few months later? Desi XXX Why does it feel so hard everytime I say goodbye, seems like I won’t never see her again ….? Datar tanpa kejutan, tanpa gejolak. Revy kini bekerja di sebuah konsultan interior design di kawasan Rasuna Said Kuningan, Jakarta. “Ryooo…aahhhh…”, serunya tertahan seraya mencengkeram rambutku. Rasanya pernah sangat mengenalnya. “Hhhh….gemes…masih aja kayak dulu, ngegombalnya nggak ilangilang”, kata Revy sambil mengencangkan cubitannya di pinggangku. “Lucu yah Ryo, kalau ingat dulu kita sering dikira pacaran”, katanya di tengah obrolan. Semakin ku mengenal kembali dirinya, seperti saat-saat dulu. Hiperbolik memang, tapi bukankah begitu rasanya fall in love? Makin kurekatkan persetubuhan ini saat kurasakan Revy mulai mendekati puncak keduanya. Waktu merambat perlahan, sampai akhirnya saya menyerah dan memutuskan untuk menceritakan yang sebenarnya. Hahaha…makin kayak tikus kecebur got donk kalau saya nekat memapras rambut saya meniru tokoh tersebut.
