Gadis Asia Cosplay Manis Yang Penuh Dengan Isian

Lama sekali ia memijati pangkal pahaku. Ah. Bokep indo Tetapi sejak tadi aku tidak melihat wanita yang lehernya berkeringat yang tadi mengerlingkan mata ke arahku. Ah bodoh. “Ngapaian sih di situ..?” katanya lagi seperti iri pada Wien.Aku mengambil pakaianku. Matanya dikerlingkan, bersamaan masuknya mobil lain di belakang angkot. Ia tidak melanjutkan kalimatnya.Aku tersenyum. Tapi masih terhalang kain celana. Hap.“Mau pijit lagi..?” ujar suara wanita muda yang kemarin menuntunku menuju ruang pijat.“Ya.”Lalu aku menuju ruang yang kemarin. Kring..! Membuka celanaku dan bajuku lalu gantung di kapstok. Atau kesialan, karena ia masih mengangkat tabloid menutupi wajah? Lalu pindah ke pangkal paha. Kaki kusandarkan di tembok yang membuat ia bebas berlama-lama membersihkan bagian belakang pahaku. Apa yang aku harus bilang, lho tadi kedip-kedipin mata, maksudnya apa? Ia tidak lagi dingin dan ketus. Apakah perlu menhitung kancing. Aku lupa kelamaan menghitung kancing. Paling tidak ada untungnya juga ibu menyuruh bayar arisan.“Mbak Wien..,” gumamku dalam hati.Perlu tidak ya kutegur? Lalu ia mengolesi dadaku dengan cream. Ia tidak membalas tapi lebih ramah.