Penisku kugoyang-goyangkan terus. “Kamuu juga teruss.., goyyangkaan.., oohh.., mmhh..”. Xnxx bokep Dian menjerit. Dian kunaikkan ke atas batu. Kepala penisku kugesek-gesekkan di kemaluannya. Dian bersandar di pundakku sambil memandangi bintang-bintang. Kuelus tangannya pelan, semakin ke atas. Mungkin dia akan orgasme, pikirku. Dian terlihat agak kaget begitu melihatku dalam keadaan bugil di hadapannya. Kulihat jelas vaginanya berwarna merah ditutupi bulu-bulu yang lebat. “Terus Mas..”, erangnya. Kami menyelesaikan makan malam sekitar jam 7.30. “Ouhh Mass.., teruss”, erangnya.Aku semakin ganas, di pinggir payudaranya kubuat cupang merah. Tubuh Dian kumiringkan berhadapan dengan tubuhku. Kubuka celana pendekku sekaligus dengan CD-nya. “Ohh.., Masshh..”, Dian menjerit tertahan saat dia mencapai orgasme. Tubuh Dian kupeluk erat dan pinggul kami saling bergoyang. Begitu selesai memasang tenda, aku langsung ikut Dian turun dengan membawa sekalian peralatan mandi. Rupanya dia juga sudah mulai terangsang.Kesempatan tersebut tak kusia-siakan. Tak ada respon. Erangannya kali ini tak tertahankan lagi.
