Tergoda juga sih.., but prinsip is prinsip.Kini Yuni di depan mataku, tinggal sontok dan tanpa tawar lagi namun keberuntungan masih di pihakku. Bokep China Kami makan malam diselingi gelak tawa sembari ngobrol tentang pengalaman-pengalaman erotis selama tugas terbang, sementara aku cuma menjadi pendengar yang ‘memendam’ perasaan. Lina mengambil sebatang rokok, dan langsung menyalakannya. Hal ini diperkuat ketika pada malam terakhir (hari kelima) Yuni semakin berani mencari kesempatan ngobrol berdua denganku. Lina hanya memiringkan sedikit kepalanya. Menjelang jam dua belas, sudah empat lagu kunyanyikan bergantian dengan pengunjung lainnya. Hal ini membuat Lina semakin menggelepar. Lina tersenyum lalu menunduk. Setahuku, Lina mengajak bertukar cerita karena telah diberitahu oleh Alex bahwa aku seorang gigolo.“Nov, aku nunggu pagi di sini ya ?!”
“Tenang aja Lin.., anggap aja aku pacarmu..”
Lina mecibir mendengar jawabanku. Hal ini membuat Lina semakin menggelepar. Kini bibir Lina semakin aktif, kulepaskan pagutanku.., Lina terkejut lalu menatapku. Memang aku nggak good looking amat, cuma kalau sudah nggak kuat nahan apa mau di kata, begitulah kira-kira opininya di satu kesempatan kami berdua.Malam itu, pukul tujuh, Yuni menelepon, katanya ingin ngobrol.
