Tanpa menunggu lebih lama agi, kuhampirinya dan kusapa.“Hallo, apa kabar, sendirian aja ya?”
“Ya. XXX Hindi Aku mau melakukan sesuatu di rumah, tapi aku perlu teman untuk itu. Direndahkan mekinya sehingga memudahkanku untuk melakakukannya. Barang-barangnya kulihat tersusun rapi dan apik. Orang tuaku yang beli aparteman ini tapi mereka tidak tinggal disini.”
Lampu ruangan yang baru saja dinyalakannya kemudian di redupkan sehingga terangnya seperti api lilin. “Nggak mau. Sambil menonton TV, Mei Mei memainkan kembali kedua kakinya pada badan dan kepalaku sambil sekali-kali menendangku, tapi tidak keras. Kupegang tangannya dan diapun tak menolakknya. Kami lalu naik ke lantai 10. Ayo buka tali-talinya!!” kataku dengan suara yang keras. Ia pun lalu mengecek beberapa lilitan tali di tanganku memastikan tidak ada yang longgar. Belum pernahkan dibangunkan dengan alarm dengan sepongan” Mei Mei menyapaku. Kami lalu naik ke lantai 10. Ia lalu berkata, “Ini kan hari minggu buat apa cepat-cepat pulang. Tak lama kemudian taksipun sampai di aperteman itu. Tak lama kemudian aku pamit pulang tanpa banyak berkata apa-apa. Dia lalu beranjak ke arah pintu dan mengunci serta melepaskan kuncinya. Mei Mei lalu memintaku untuk
