Bibir bocah itu terus menelusur di sepanjang bukit payudaranya, mulai dari pangkal hingga ujungnya, semuanya dihisap tanpa ada yang terlewat. Maka hanya dalam waktu singkat, Safiq pun menjerit dan kembali menumpahkan spermanya. XXX Hindi ”Tentu saja, Mi.” Safiq mengangguk. Dengan mulut penuh payudara, Safiq berusaha untuk menjawab, ”Ehm… enggak, Mi. Sepertinya nikmat sekali. Kuperhatikan, kamu berubah akhir-akhir ini. “Tidak apa-apa. ”Tentu saja, Mi.” Safiq mengangguk. ”Diam, Sayang. Diperhatikannya Anis yang saat itu masih merapatkan kaki dengan tubuh mengejang-ngejang pelan. Maksud kamu…”Safiq pun berterus terang. Anis memejamkan mata saat Safiq mulai mendekap sambil terus menciumi bibirnya, ia merasakan bibir kemaluannya mulai tersentuh ujung penis si bocah kecil.”Tunggu dulu,” Anis menjulurkan tangan, sebentar ia usap-usapkan ujung penis Safiq ke bibir kemaluannya agar sama-sama basah, barulah setelah itu ia berbisik,
”Sudah, Fiq, masukkan sekarang!” Anis memberi jalan.Safiq mulai mendorong. Ia membuka pahanya lebar-lebar sehingga terasa ujung penis Safiq mulai memasuki lubangnya. ”Ough,” Anis merintih nikmat. ”Seharusnya umi yang tanya begitu,” sahut Anis, dan mereka tertawa berbarengan.Sejak saat itu, hubungan mereka pun berubah.