Aku terkesiap, sadar kalau pada kenyataannya aku memang terangsang hebat. Xnxx bokep Lalu kudengar langkahnya mendekat. Justeru bulu kudukku meremang. “Ikuti saja iramanya,” ia berbisik lagi. Lengannya terulur meraih pundakku. “rumahmu di mana?”
“Terus saja sampai ke simpang Semangka.”
“Baiklah.” Itu saja. Waktu membawa keheningan. Aku tertawa melihatnya. Kutekan saklar lampu. Sejuta kesan yang tiada pernah lengkap diurai dengan kata-kata. “Aku…”
“Ssshhh,” jemari telunjuknya menempel di bibirku. Saat kutarik kepalaku sedikit ke belakang, ia tertawa. Semua kesan romantisme hilang dalam sekejap. Tidak sekarang, maka takkan lagi. Aku bertaruh kamu pasti bingung apa yang harus kaulakukan pada seorang wanita yang mendadak berada di rumahmu pada jam satu pagi.”
“Terserah apa katamu,” gumamku, lalu menghempaskan tubuhku di atas sofa. Maaf kalau membuatmu tersinggung. Maaf kalau membuatmu tersinggung. Canda dan tawa kami teruskan di sana. Sebentar. Kuangkat tubuhku ke atasnya, dengan sebelah kaki menopang di sofa, dan sebelah lagi menopang di lantai.
